Selasa, 16 Februari 2016

Review & GA Operation : Break casanova's Heart





Penulis : Aly Almario

Tebal : 224 Halaman


Penerbit : Penerbit Haru



sinopsis :

Misi: Menghancurkan Hati Sang Casanova 
10 Tugas yang Harus Diselesaikan: 
1. Buat dia menyadari kehadiranmu. 
2. Buat dirimu menonjol dari cewek-cewek lain. 
3. Dapatkan ajakan untuk berkencan. 
4. Jadikan kencan tersebut sangat berkesan. 
5. Buat dia menganggapmu serius. 
6. Pastikan dia hanya berkencan denganmu. 
7. Buat dia mengajakmu menemui orangtuanya. 
8. Buat dia menciummu, —ciuman yang tulus. 
9. Jadilah pacar terbaik yang pernah dia miliki. 
10. Langkah terakhir: HANCURKAN HATINYA.

Satu-satunya peraturan yang harus kau patuhi dalam misi ini adalah: jangan jatuh cinta kepadanya. Kalau kau melanggar peraturan ini, maka misi akan dianggap gagal. Sebagai gantinya, kau akan menerima hukuman yang berat. Naomi Perez terpaksa menjalankan misi tersebut karena Stephen Cruz--—Sang Casanova--—adalah cowok yang telah menghancurkan hati sahabatnya, —Kryzel. Apakah Naomi berhasil membuat Stephen jatuh cinta kepadanya? Ataukah keadaan justru berbalik, dan Naomi jatuh cinta kepada Stephen?

Review : ini adalah novel phil-fict pertama dari Haru. salah satu keistimewaan novel ini adalah novel ini diangkat dari sebuah situs menulis, Wattpad. Ternyata ya, bukan hanya di Indonesia saja yang marak menerbitkan novel dari situs Wattpad.

nah apasih kestimewan lainya sampai novel ini di terbitkan di Indonesia? dan apa alasan kalian harus baca novel ini.

novel ini menurut admin termasuk dalam genre novel teenlit, ceritanya ringan, seputar cinta masa sekolah, playboy di jaman sekolah, dan sahabat yang tidak terima sahabatnya dipermainkan playboy.

Naomi tokoh utama dalam novel ini ingin membalaskan dendam sahabatnya, dia memiliki rencana untuk membalas Stephen si-Playboy.

menurut admin cerita ini memang agak klise dan sudah banyak, tapi eksekusi menuju ending yang tertebak itu cukup bagus, pembaca dibuat gemas sekaligus penasaran, cerita manis dan ringan, lucu sekaligus romantis, kalian harus baca!

nah, NovelAddict akan membagikan 2 novel ini secara gratis, syaratnya? 

1. Follow @PenerbitHaru & @NovelAddict_

2. Follow Blog wearenoveladdictblogspot.com


3. Pertanyaan : bagaimana perasaanmu kalau mantanmu jadian sama sahabatmu sendiri?
  
4. Jawab dengan format :

Id twitter
Jawaban

Contoh :
NovelAddict_

[Jawabannya  sedih/senang/biasa aja/ hak mereka dan alasanya]

5. Mention maksimal 3 temanmu ditwitter dengan format :
Hai (@akun temanmu) ikutan kuis Casanova yuk klik

6. GA berlangsung sampai tanggal 21 Februari 2016 jam 20.00


7. Dua orang dengan jawaban terbaik akan mendapatkan masing-masing satu novel Operation : Break Cassanova's Heart persembahan dari Penerbit Haru

8. Good Luck!

54 komentar:

Unknown mengatakan...

Id twitter @aanblast
Jawaban : biasa aja, mau sama sapa jadian,kalo jodo mau gimana lagi?

Unknown mengatakan...

Id twitter : dewi_f99
Jawaban : Hak mereka, karena setelah putus setiap orang punya haknya masing2 untuk melakukan apapun dan jalan sama siapapun

Unknown mengatakan...

@RenicCiLemod
Sedih... karena, kenapa dari sekian banyak orang di dunia ini. Pacar kita harus jadian dgn orang yg selama ini jadi tempat curhat tempat berbagi dan tempat kita mencari solusi.. dan yang pasti hbungan kita dgn shabat jadi trganggu atau mngkin g' akan dekat lgi...
Tpi cuma bisa pasrah dan menerima kenyataan. Ikhlas pada yg kuasa mngkin ini yg trbaik ��

Unknown mengatakan...

@EmmaNoer22
Sedih... meskipun mantan, tapi tetap aja aku enggak rela lihat doi mesra2 gitu depan muka apalagi pas lagi acara kumpul2 gitu, ingetlah dulu mesra sama aku depan muka sahabatku, tapi sekarang kebalik. Bedanya dulu sahabatku kenal dia sbg pacar sahabatnya, terus sekarang aku kenal pacar sahabatku sebagai mantanku. Kenapa dari banyaknya cewek lain di dunia ini dia musti pacaran sama sahabatku? Ini seperti makan empedu. PAHIT.
Silahkan pacaran sama cewek lain, asal jangan sama sahabat mantan, tingkat sahabat ini udah semacam saudara mendekati kandung. Malah terkadang lebih akrab dari pada saudara kandung.

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Fitra Aulianty mengatakan...

@fira_yoopies
Sedih, (was-was, risih, greget). Sahabat kita, tempat kita cerita ini itu, tempat kita curhat kalau lagi galau, tempat kita ngegosipin si 'doi', dan tempat kita curhat setelah putus sama si 'doi', berakhir dengan doi jadian sama sahabat.
Jadi jiwa aku sebagai sahabat rada tergoncang ya, belum move on terus sahabat malah gantian curhat, dan lucunya yang sahabat curhatin orangnya MANTAN. MANTAN itu adalah orang yang pernah kita sayang, kita cinta sepenuh hati sejiwa raga senusantara sepesan teks setelponan, eh tiba-tiba dalam keadaan belum move on dia muncul lagi sambil nempel sama sahabat. Terus gimana bisa ngelupain dia coba kalau dia masih berkeliaran di dekat kita? Dekat sahabat, berasa kayak cinta segitiga aja, persahabatan kita juga jadi rapuh kan gara-gara di satu sisi takut aku balikan sama mantan, di satu sisi sahabat juga takut aku ngerebut pacarnya. Pokoknya jangan sampai itu kejadian di aku, gak ikhlas ngeliat mantan dekat-dekat sama sahabat.

Unknown mengatakan...

id twitter: @Mia1004_
Jawaban: Tentu senang. Karena dengan begitu aku tau kalau aku belum menjadi sosok pasangan yang baik. Tapi bisa jadi pula sahabatku belum tentu lebih baik daripadaku. Karena suka berasal dari terbiasa. Terbiasa mencuri-curi pandang saat bosan denganku. Terbiasa jalan bertiga. Dan terbiasa lainnya

hoshinotika mengatakan...

@hoshinotika

Ketika kita berbicara mantan, itu berarti membicarakan orang yang PERNAH menyabotase hati dan pikiran kita. Inget ya, "pernah". Untuk sementara~
Dan karena pada dasarnya rasa sayang itu ga bisa hilang gitu aja. Jadi kalo aku bilang rasanya 'biasa aja' itu kayaknya naif banget ya?
Tapi kita semua tahu, ketika sebutan mantan muncul, itu berarti sayang yang dulu kita rasain udah ga cocok berlabuh di tempat yang sama lagi. Untuk itulah perpisahan menjadi jalan terbaik.
Dan kalo marah, engga deh ya. Kita punya pilihan dan selera masing-masing, dan kalo pilihan yang baik dengan mereka jadian? that's okay xD

Jadi, kayaknya aku lebih merasa KIKUK kalo mantan aku jadian sama sahabat sendiri.
Kenapa? people in the entire world knows that! yang namanya sahabat pasti gudang rahasia-rahasia terbesar kita! dan kita pasti akan dengan senang hati menceritakan kejadian sekecil dan sekonyol apapun yang kita alami dengan mantan kita dulu, dan ketika mereka jadian Bang! kalo diinget kronologinya kayak kita lagi mempermalukan diri sendiri! xD dan lagi, sebagai sahabat dalam posisi ini rasanya sulit untuk berkomentar apapun tentang hubungan mereka, untuk mengucapkan selamat saja kayaknya aneh. jadi aku merasa Kikuk deh kalo mantan aku sampai jadian sama sahabat aku.

Didi Syaputra mengatakan...

@DiddySyaputra

Sedih plus-plus (plus gregetan, marah, pengen ngejitak dll). Meskipun memang hak dia mau pacaran sama siapa aja. Tapi tetep dong harus punya batasan. Masa mantan pacar sahabat juga diembat, sama aja kan ngebabat hati sahabat. Kalau begini mah sekalian aja minggat (dipecat) jadi sahabat ;->

Rini Cipta Rahayu mengatakan...

@rinicipta

Kaget, pastilah.. apalagi kalau pas pertama kali denger kebenaran dari gosip itu dari sahabat/mantan kita langsung. Walaupun udah nggak ada perasaan atau putus secara baik-baik, kecurigaan itu akan tetap ada. Bukan nggak mungkin kalau nantinya kita berpikiran negatif soal temen kita atau si mantan, jangan-jangan mereka selingkuh? Jangan-jangan mereka udah ngerencanain ini sejak lama? Dan banyak praduga lainnya.
Pernah kejadian nih, aku berada dalam lingkaran pertemanan dengan 2 orang cewek yang terlibat cinta dengan satu orang cowok. Awalnya cowok ini mendekati si A pada saat hubungan si A dengan cowoknya yg LDRan lagi senggang. Cowok ini dan si A dekat cukup intens tapi terkesan menutupi dari kami. Tanpa ada kabar, tiba-tiba si cowok udah kepergok jalan bareng si B dan akhirnya jadian.
Awal ketahuan jalan bareng aja, hubungan si B dengan kami udah awkward banget. Diem-diem nggak jelas, tapi di satu sisi kami pengin tau kejelasannya seperti apa. Ya, pokoknya ceritanya agak drama deh. Dia bilang suka dengan cowok ini, tapi juga nggak mau putus bersahabat dengan kami karena kami (mungkin) tidak menyukai cowok ini, mengingat record buruknya dengan si A sebelumnya.
Yah, begitulah.. disadari atau nggak, hubungan yang merenggang dan canggung pasti terjadi. Meskipun itu adalah hak dan pilihan dia tapi tetap aja keputusan itu terasa 'aneh' pada awalnya. Tapi seiring berjalannya waktu, aku yakin pasti akan membaik kembali jika kita mengikhlaskan dan menjadikan masa lalu sebagai pembelajaran yang berharga.

Unknown mengatakan...

@Kimol12
Wah...aku tuh punya pengalaman kayak gini, hahah...Oke, pertama kali tau kalo mereka jadian dan yang lebih parah sahabatku itu sendiri yang ngasih tau, reaksiku bengong campur kaget. Terus setelah beberapa saat rasanya langsung nyuuuuut...di hati. Aku juga harus memaksakan sedikit senyum waktu temenku itu ngomong soal jadiannya mereka. Buat nutupi hatiku yang udah nyut-nyutan. Hahah...soalnya jujur sih walaupun doi mantan, tapi doi itu juga pernah ngisi hari-hariku dengan kebahagiaan. Dan jujur waktu itu juga, aku sebenernya masih ada rasa sama doi. Makanya jadi Nyuuuut...rasanya. Hehe...

Terima kasih.

Unknown mengatakan...

GFC: Reza Handoko

Naist mengatakan...

@Meic_Chan

Speechless. Itulah reaksi pertamaku yang menghasilkan perasaan kaget+sedih+gak percaya+ merasa dikhianati (padahal kan sudah putus) = galau.
Mungkin karena dia sahabatku aku jadi ngerasa kayak gitu, tapi dia pasti sudah mikir matang-matang tentang keputusannya itu, bagaimana resikonya. Dia pasti juga mikirin perasaanku, jadi aku pilih memahami peraaannya juga. Jadian dengan mantannya sahabat pasti kan sangat sulit. Jadi, ya sudahlah. :3

Yustrini mengatakan...

@yustrini08
Senang kalau sahabat memang punya misi seperti cerita novel diatas yaitu menghancurkan hati mantan. Tapi juga was-was kalau sahabat jatuh cinta beneran sama mantan, takutnya ia akan mengalami kejadian yang kualami yaitu sakit hati. Ugh! Jadi bingung ya..?

Unknown mengatakan...

@realdianmrani93

Biasa Aja karena itu adalah Hak Mereka :)
Dia sebagai sahabat pastinya sudah tau kisah dibalik putusnya hubungan kami, dan aku sebagai sahabat berusaha memberi saran terbaik dari A sampe Z buat dia. Tapi, pandangan aku ke cowok itu dan pandangan dia ke cowok itu tentunya berbeda. Kalo mereka tetap jadian, ya aku bisa apa? Jadi, aku ya biasa aja karena itu adalah hak mereka ^_^

Unknown mengatakan...

@MusdalifahYeaa
Entah... Biasa aja si. Tapi mungkin sedikit terkejut karena sahabat pacaran sama mantan. Kalau mantannya itu playboy + ga peka pasti udah aku suruh putus, tapi semua keputusan ada di tangan dia. Kalau baik ya ga apa-apa. Jadi semuanya baik baik aja, dan perasaanku juga jadi tidak gundah gulana atau apapun yang sejenis itu.

Unknown mengatakan...

@RizAnNie88

Syookkkk sudah pasti, kaget, nggak nyangka itu juga sudah pasti. Malahan pasti sempat terlintas pikiran jangan.jangan ini penyebab putusnya aku sama mantan. Jelas pemikiran seperti ini pasti ada.
Kalau mantan itu mantan terindah awalnya pasti sempet sedih tapi mikir positif aja, yaudah deh yg berlalu biarin berlalu setiap orang berhak punya kebahagiaan sendiri dengan orang pilihannya. Kalau bukan jodoh mau diapakan pun juga nggak bakalan bisa bersama. Dan kalau memang jodoh walaupun sempat berpisah pasti akan bersama lagi.
So mikir positif aja dan relakan toh Tuhan udah mengatur jalan cerita cinta yg terbaik bagi umatnya ^_^……

Unknown mengatakan...

@nadiachaerani
Bagaimana kalau mantan jadian sama sahabat sendiri? Hmm.. Entahlah sejujurnya aku belum pernah pacaran. Atau mungkin sedikit perubahan dalam kata "mantan" menjadi "pujaan hati". Itu pernah aku alami dan rasanya... Sedikit kecewa. Okee itu hak mereka, karena rasa suka siapa yang bisa nolak kan?. Dan kalaupun aku dalam situasi seperti itu (dalam novel), mungkin aku terima saja, toh itu hak mereka tapi yang pasti aku akan memberikan sedikit bocoran tentang prilaku si 'mantan', kali aja kan mereka gak klop dan akhirnya bakalan tragis seperti sahabatnya ini? Yang namanya sahabat pasti akan memberikan yang terbaik untuk sahabatnya pula. Tapi disisi lain ada rasa was-was yang melanda(?). Kenapa? Hey!! Semua rahasia kehidupan kita dipegang oleh sahabat. Bagaimana kalau jadinya mereka berbicara tentang masa lalu dan menyangkut-pautkan diriku pada pembicaraan mereka? Tentang bagaimananya aku 'tergila-gila' padanya dulu, kisah konyol yg tertutupi oleh sifat jaim ku selama ini dan paling parah deretan curhatan yang sangat pantang untuk dipublikasikan(?) okee kalau sampai itu terjadi, akan aku siapkan tiket pesawat ke Kutub Utara secepatnya.

Unknown mengatakan...

@rizKorea

Judulnya aja "MANTAN", berarti ada sebab kenapa orang tsb bisa jadi mantan kita sehingga kita rela melepasnya dari hidup kita yang lalu dan lebih memilih jalan masing-masing. Entah itu si Mantan sudah melakukan perbuatan yang tidak berkenan dihati kita saat ia masih menjadi kekasih kita hingga akhirnya orang tsb kita sebut MANTAN.
Perasaanku "flat" aja gitu alias "no expression and reaction" kalo ada berita Mantan pacaran sama sahabat kita.
Karena prinsipku terhadap orang yang disebut MANTAN adalah LO-LO GUE-GUE :D

Eits, tapi beda cerita yaa kalo orang tsb masih berstatus kekasih.. Hehe..
Berhubung ini "MANTAN".. yasudahlah~ XP

Unknown mengatakan...

@ulfaminha
Hmm awalnyaa, nyeseklah pastinya, kalau ini hati masih nyimpen perasaan alias belum move on. Ngerasa sedih, kecewa, pokonya campur aduk deh itu suasana hati yang buruk. Gak rela orang yang aku cintai bersama orang lain. Tapi, seiring berjalannya waktu, itu akan menjadi biasa saja.
Beda cerita ketika aku sudah benar-benar melepaskan, sudah move on. Meskipun terasa ganjil untukku, tapi itu tidak menjadi beban untukku. Bagaimanapun mantan adalah masa lalu. Jadi, itu hak dia memilih berhubungan dengan siapapun, termasuk sahabatku. Apalagi jika hubungan tersebut membuat sahabatku bahagia, why not gitu? Justru aku ikut bahagia.

Unknown mengatakan...

@shyazadhalie
Biasa saja sih...tapi dalam hati menyumpah-nyumpah. Kok ya si sahabat ga peka banget. Iya, emang, itu semua terserah dia. Jatuh cinta dan akhirnya jadian kan ga ada yang bisa mengatur kapan dan pada siapa hal itu terjadi. Hanya saja, kenapa seseorang yang menjadi "tempat sampah" untuk semua sesi curhat pada waktu itu, sekarang malah jadian sama si subjek dalam curhatan. Sekali lagi, memang itu hak mereka. Dusta jika aku bilang, aku turut bahagia jika mereka bahagia. Karena dalam kamus percintaanku tidak ada kalimat seperti itu *kesannya aku sadis banget*. Tapi sebagai sahabat yang baik dan mencoba untuk selalu pengertian, aku akan mendukung keputusan sahabatku sebagaimana dia dia selalu mendukungku. Biarpun bibir berucap, "iya, ga papa, kalau dia bahagia kamu" tapi dalam hati perih menyayat. Toh, ga ada yang tahu apa yang ada didalam hati. Mungkin waktu akan membawa bahagiaku juga. Sekarang biarlah dia bahagia dengan si mantan. Jika si mantan itu adalah jodohku nanti dia juga akan berakhir denganku, bukan? Dan jika memang dia benar-benar jodohku anggap saja si mantan dapat jekpot karna pernah jadian dengan sahabatku. Pacaran denganku-putus-jadian sama sahabatku-putus-(dan akhirnya) menikah denganku. Maaf teman bukannya aku ga tulus mendukungmu tapi siapa yang tahu dengan sebuah akhir, kan?

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...

id twitter: @Visca_Apr
bagaimana perasaanmu kalau mantanmu jadian sama sahabatmu sendiri?
mantan? mantan itu sejenis makanan apa yah *eh ga deh, makanan mulu yang dipikirin*
tergantung mantannya sih, kalo sama mantan yang masih sayang a.k.a BELUM MOVE ON, rasanya agak gimana yah. sedikit sedih, kecewa. apalagi kalo sahabat aku tau kalo aku masih ada perasaan sama sang mantan eh tiba-tiba dia malah pacaran sama mantan aku. mau marah juga ga enak sama sahabat aku, mau gimana pun juga tuh cowok udah ga ada hubungan apa-apa sama aku *hiks* jadi terserah dia juga sih mau pacaran sama siapa *nyesek*
beda lagi kalo sahabat aku pacaran sama mantan yang aku udah ga punya perasaan lagi sama tuh cowok *alias udah MOVE ON :D * mau mereka mesra-mesraan didepan aku juga ga apa-apa, mau sampe nikah pun ga apa-apa *asalkan aku duluan yang nikah dari mereka hahaha*

riska casassi mengatakan...

Id Twitter : @riska_rpa
Jawaban : Senang, karena saya telah mengerti sifat keduanya. Kalau jodoh ya mau gimana lagi.
Btw, emang saya punya mantan yak? ._. *plakk

Mizuky mengatakan...

@deradevalina
bagaimana perasaanmu kalau mantanmu jadian sama sahabatmu sendiri?

Sejauh ini sih ama mantan Biasa aja dan itu haknya mereka kalau mau pacaran sama sahabat kita karena mantan ya mantan mau ngapain juga ya tetep mantan biarpun dulu pernah ngeisi hati kita, ya yang pasti si mantan bisa ngejaga baik baik sahabat kita jangan ampe di khianati. Ada sih mantan yang masih ada rasa dikit tapi jauh jadi ya ngak terlalu nyeseklah kalo pun si mantan udah punya pacar baru.

Unknown mengatakan...

@priciliamarwah

Senang.

Karena akhirnya ia menemukan seseorang yang bisa mencintainya setulus hati dan orang yang dipilihnya adalah sahabatku sendiri.


Kalau orang yang dirasa tepat untuk menemani dia itu bukan aku untuk apa dipaksa. Apalagi ketika kita tahu bahwa mereka saling nyaman rasanya tidak baik kalau menjahati sahabatku dan malah menjauhinya. Bisa menjadi beban buatku. Tapi ketika aku mencintai, maka hanya akulah yang merasakannya. Dan jelas ketika mencintai maka aku sudah lebih dulu tahu segala resikonya. Jadi aku takkan membebani/menyakiti siapapun sekalipun mantanku berpaling pada sahabatku.

Nunaalia mengatakan...

Id twitter: @nunaalia
Jawaban:
Biasa aja, namanya mantan ya artinya sudah tidak ada urusan apa-apa lagi sama dia, karena rasaku sama dia juga sudah berakhir. Apalagi aku sudah punya pengganti dia juga :D

Untuk sahabatku aku berdoa semoga aja dia nggak kecewa sama mantan aku itu seperti dulu aku kecewa sama dia hingga kami pisah. Mungkin sahabatku bisa mengambil hikmah dari curhatan aku sama dia tentang mantanku itu dulu, dan punya caranya sendiri untuk dia mempertahankan hubungan mereka.

Unknown mengatakan...

@Jju_naa

Karena aku belum pernah punya mantan (boro-boro mantan, pacar aja ga ada :D )
Jadi, jawabannya biasa aja, mungkin juga seneng (Kalo si mantan ini anak baik).

Alasannya, sudah jadi mantankan? jadi sudah ga ada urusan/hubungan lagi dengan aku.
Mau dia pacaran sama saudara aku sendiri sekalipun,itu hak dia.

Karena kita ga bisa milih, harus sama siapa kita harus jatuh cinta.

Jahat banget kalo aku sampe bikin praturan : Sahabat aku ga boleh pacaran sama mantan aku. Ayolah, kalau mereka sudah ditakdirkan berjodoh, bisa apa?

ANGGITA RAVINA mengatakan...

Id Twitter: @Anggitarav
Jawaban: Biasa saja.
Ya karena kalo dia ngakuin aku sebagai sahabat, dia ngga akan nikung walaupun aku sudah putus dengan pacarku itu. Kalo dia punya perasaan, ya pasti ngerti lah. Karena apa-apa kan pasti curhatnya ke sahabat. Kalo dia merasa "lah mereka juga sudah putus, jadi terserah mau pacarin siapa", ya oke-oke aja. Tapi memang gitu yang namanya sahabat? Nusuk dari belakang? Ya tapi awalnya pasti kesel lah, ngga nyangka gitu... Tapi mo dikatain apa lagi? Ya senyumin aja, doain langgeng, sama bilangin hati-hati siapa tau dia ditikung sahabatnya yang lain :)

Toko AAI mengatakan...

Nama : maulfi afiffati
Id twitter : @maulfiafiffati

Perasaan ku? Pasti aku merasa kasihan, kecewa dan sebal. Tapi aku tidak akan pernah marah kepada sahabatku. Mungkin aku cuma kecewa kepada nya. Tapi aku benar-benar marah dan sebal kepada mantanku itu. Kenapa ia memilih sahabatku? Kenapa bukan yang lain saja? Kasihan sahabatku harus mempunyai pacar seperti mantanku itu. Aku benar-benar merasa kasihan kepada sahabatku. Bagaimana kalau pacarnya sekarang menyakitnya? Sama seperti ia menyakitiku. Bagaimana kalau ia sedih karena pacarnya? Sama seperti waktu aku sedih karena dia. Aku benar-benar gak rela bila sahabatku harus menagis, sedih, disakiti oleh pacarnya yang dulu mantanku. Kenapa mantan pacarku gak memilih yang lain saja? Kenapa harus sahabatku? Gak mungkin kan bila setiap orang menjalin hubungan tidak akan merasa sedih? Selalu bahagaia? Impossible. Mungkin bila mantan pacarku akan benar dengan tulus menyayangi dia, menjaga dia. Aku tidak akan masalah. Tapi, apa benar akan terus selamanya seperti itu? Pasti ada rasa kecewa, sedih pada sahabatku. Namun, semoga saja jika itu benar aku berharap pacar barunya kini menjaga dia dengan kasih sayang. Walaupun aku saat dipihak sahabatku pernah merasa kecewa, sedih dan menangis. Namun, sahabatku.... Tenang saja aku akan terus disampingmu... Bukan berarti karena mantan ku menjadi pacar mu merusak persahabatan kita...

Unknown mengatakan...

Twitter: @tiarizee

Aku gamau naif nih ya kak, hal yang pertama yang pasti aku rasakan adalah terkejut dan takut. Terkejut karena bagaimana bisa sahabat, yang selama ini jadi tempat curhat, teman seperjuangan, malah berakhir pacaran dengan mantan kita sendiri. Mungkin awalnya aku akan marah sekaligus kesal, namun rasa takutku lebih dominan dibanding keduanya, karena bisa saja mantanku itu akan mengulang kesalahannya yang sama saat bersamaku lalu hubungan mereka akan kandas. Aku takut sahabatku akan merasakan apa yang dulu aku rasakan. Kehilangan sandaran, menangis sepanjang hari, dan terutama kehilangan arah untuk hidup. Bukan mendoakan, hanya menerka dan mewaspadai saja. Tapi lebih daripada itu, jodoh selalu ada di tangan tuhan. Kisah cintaku dengan mantanku sudah berakhir. Kalaupun ada kesempatan untuk kami memperjuangan hubungan tersebut 0,5% saja, pasti kami akan perjuangakan. Namun Tuhan berkehendak lain. Mungkin memang sudah takdir-Nya. Toh, kami sudah menjadi mantan. Dan aku merelakannya, demi kebahagiaan sahabatku, dan orang yang pernah paling kusayang. Aku akan mendoakan semoga mereka bisa berakhir dengan bahagia, dan langgeng.Merelakan salah satu hal yang kita pelajari dalam hidup, bukan?

ophelia mengatakan...

Twitter : @riniichii
Jawaban : Bagaimana perasaanmu kalau mantanmu jadian sama sahabatmu sendiri? Aku akan menjawabnya menurut pendapatku sendiri. Jika bicara tentang perasaan, perasaanku mungkin akan sama dengan kebanyakan orang diluar sana. Sedih. Jujur saja walaupun orang ini sudah berubah menjadi seseorang dengan embel-embel 'mantan' tapi tetap saja kita pernah mencintainya, dulu. Melupakan seseorang itu tidak semudah mengenal orang bukan, jadi walaupun sudah tidak ada lagi rasa untuk 'mantan' tapi kenangan bersama tidak bisa dihapus begitu saja. Masalahnya jadi berbeda ketika mantan berpacaran dengan sahabat sendiri, mungkin lebih buruk dari sekedar patah hati. Merelakan mantan bersama sahabat sendiri itu tidak mudah, jangankan merekan mereka, melupakan segala kenangan tentang mantan saja itu terlalu sulit. Mantan masih menjadi orang yang sama dihadapan kita, bedanya dia bukan milik kita lagi Rasanya ingin mencegah mereka bersama tapi kita tidak bisa melakukan apa-apa selain merelakan. Sama halnya dengan kita yang tidak bisa mengubah rencana Tuhan :)

*Maaf jika aku memenuhi kolom komentar dengan pendapat panjangku :D

Unknown mengatakan...

Id twitter : @ajengyps . Aku sih biasa aja. Tapi kayaknya klo pas lagi kumpul bareng bakalan canggung. Yang jelas tugas aku skrng adalah menjaga sahabat aku. Karna aku tidak ingin suatu hal yg tidak diinginkan terjadi padanya. Soalnya aku putus sama mantan juga kan ada alasannya.

Unknown mengatakan...

@diyan402
Awalnya sedih tapi mencoba untuk mengikhlaskannya meskipun awalnya sulit tapi dengan berjalannya waktu, aku percaya semuanya akan baik-baik saja. Cause everything need process to be good and life must go on. Keep move on !

Unknown mengatakan...

@cha_ichie
Entahlah. Yang paling terasa, pasti awkward. Canggung. Serba kikuk.
Kalau mau pilih sedih, nggak juga. Kesampingkan kalau pacar sahabatku adalah mantanku; apa iya aku nggak senang kalau si jones yang biasa jadi temen ngayal ngedate bareng si anu atau si anu denganku, akhirnya kesampaian lolos dari kungkungan status single?
Kalau disebut senang, nggak juga. Pasti ada pemikiran naif bahwa mantan lebih memilih sahabat kita daripada kita, maka sahabat kita adalah lebih baik daripada kita. Itu menyakitkan.
Jadi ya, awkward.
Apalagi sahabat 'kan ibarat kamera yang merekam video dokumenter panjang tentang segala hal yang kita ungkapkan padanya. Salah satu hal itu adalah pacar. Pasti. Setelah semua cerocos dan omelan ini-itu, eh, yang diomongin dan yang diajak omong jadian. Canggung banget.

Buna Kaka mengatakan...

id twitter : @YeyenNursyipa
jawaban :
Hak mereka. Toh aku udah ga hubungan apa-apa lagi sama mantan. Mau dia pacaran sama sahabat, sama orang lain juga ga apa-apa. Hak mereka. turut bahagia aja. Asal mantan itu jangan nyakitin sahabatku kaya aku yang disakitin sama dia. Aku pengen mereka bahagia, terutama sahabatku.

Annisa Ayundi mengatakan...

@annsynd
Kalau mantan saya jadian sama sahabat saya? Perasaan saya yaa biasa aja, karena kan udah mantan, apalagi kalau saya putus sama si mantannya gara-gara saya di sakitin sama si mantan. Paling-paling saya cuma bilang ke sahabat saya "Tiati weh, dulu gue disakitin sama dia"

Unknown mengatakan...

Twitter : @yannie_minnie
bagaimana perasaanmu kalau mantanmu jadian sama sahabatmu sendiri?
mantan ya? sebelumnya belum pernah sih ngerasain mantan pacaran sama sahabat sendiri. tapi, manurutku kayaknya gak apa-apa sih toh dia udah jadi mantan kan?, bukanmasih berstatus pacar. pasti ada sebab tertentu lah yang akhirnya bikin aku sama dia memutuskan untuk lebih memilih mengakhiri hubungan. lagian mantan kan bukan berarti harus jadi musuh dan putus silaturahmi, walaupun udah gak ada hubungan pacaran kan kita masih bisa jadi temen atau sahabat. klo sahabatku pacaran sama mantan ya gak apa-apa lah kan berarti kita semua bisa menjadi sahabat. gak bisa munafik juga sih saat kita ketemu sama mantan di suatu kondisi tertentu pasti bakal ada kecanggungan di awal, tapi ya.. kita have fun aja lah dia bahagia dengan pilihan nya sekarang dan aku juga bahagia dengan pilihan ku sekarang :)

Amel Nada Delina mengatakan...

Twitter : @amelnada_
Jawaban :
@NovelAddict
#KuisCassanova
Bagaimana perasaan mu saat tahu mantanmu jadian dengan sahabat mu sendiri? Lucu memang. Merasa sedikit sedih karena masih mencintainya, tetapi juga bahagia melihat 2 orang yang kita cintai bahagia. Saya pernah mengalaminya sendiri, awalnya mungkin hancur, sedih, marah, kecewa tapi perasaan seperti itu takkan membuahkan apapun. Ku pikir 2 orang yang saling mencintai tak ada salahnya untuk bersama. Lagi pula jika itu bisa membuat mereka bahagia, kenapa tidak? Jangan jadi egois hanya agar bisa bahagia. Mencintai bukan seperti itu, merelakan ia bahagia dengan pilihannya pun itu termasuk mencintai walau nyatanya? Sedikit menyakitkan. Tak apa, setidaknya waktu akan mengajarkan bahwa mengusap air mata tidak seburuk itu~

Unknown mengatakan...

@p_ambangsari
Awalnya marah yang tertahan, dan berusaha ikhlas. Ya udahlah... Kalau udah ikhlas bakal ketawa "hahaha, kok mau sih sama bekasku?" "kok mau sama cowok kayak gitu?" itu tanda iri dan kecewa. Iri karena ternyata sahabatku ini memiliki sesuatu yang disukai sang mantan dan tidak kupunyai. Kecewa dengan diri sendiri karena tidak dapat menjaga hubungan, dan kecewa dengan sahabatku yang lebih memilih pacaran dengan mantanku yang jelas-jelas dapat menimbulkan keretakan persahabatan karena otomatis, si cowok bakal sering bersama sahabatku. Sedangkan aku bakal canggung diantara mereka berdua.

Sedih juga, sebagai sahabat pasti nggak mau hal buruk menimpa sahabat sendiri. Menurutku putus itu pasti ada permasalahan, aku berharap sahabatku jangan sampai mendapat cowok yang mengecewakan seperti mantanku itu. Tapi dia malah jadian sama mantanku. Kan sediihh... Takut sahabatnya disakiti mantan.

Unknown mengatakan...

ID twitter : @veliashafa

Bagaimana perasaanmu kalau mantanmu jadian sama sahabatmu sendiri?

Jawaban :

@NovelAddict_
Seneng, dong! Aku berterimakasih Tuhan udah ngejauhin aku dari orang yang nggak baik. Ditikung sahabat memanglah sakit, tapi seenggaknya kamu tahu sebejat apa sahabatmu itu sebenarnya

Unknown mengatakan...

@anandanf07

Campur aduk. Walaupun kita udah ga ada rasa sama si mantan, tapi tetep aja kalau ngeliat sahabat sendiri jalan sama mantan, berduaan, pacaran itu rasanya aneh, seperti ada yang salah. But over all, aku akan mendukung kok. Selama si mantan itu ga brengsek, aku akan menjadi sahabat selaku penasehat yang baik dalam hubungan mereka. Lama kelamaan pun perasaan aneh karena sahabat jalan sama mantan akan hilang. Aku akan membiasakan diri dengan keadaan :)

Unknown mengatakan...

@Hi_Wkkie

Tergantung, seperti apa dulu jenis(?) mantan aku ini.

Kalau mantan aku ini orangnya baik, aku akan ikut senang.
Tapi kalau mantan aku ini orangnya ga baik, aku bakal sedih mungkin juga bakal nyeramahin sahabat aku itu.

Kenapa? justru karena dia sahabat aku makanya aku ga mau dia ngalamin rasa sakit yang pernah aku alamin.Aku ga bakal mempermasalahkan hubungan aku dengan si mantan, bagi aku itu sudah lalu ya biarlah berlalu. Toh, si mantan jadian sama sahabat setelah aku putus sama dia, bukan pas masih ada hubungan sama aku *kalo opsi kedua beda cerita :D. Yang terpenting sekarang, aku harus ngasih catatan tentang baik/buruk si mantan itu (bahan pertimbangan buat si sahabat). Tim sukses(?)

Aku ga ngada-ngada, ini pernah kejadian kok, dan reaksi aku kaya diatas. (Entah aku yang aneh ato apa :) )

Agatha Vonilia mengatakan...

@Agatha_AVM

Bahagia dan turut merayakannya. Mantan adalah masa lalu dan kalau dia lebih bahagia dengan sahabatku mengapa tidak? Cinta bisa datang kapan saja dan kepada siapa saja, kan? Aku hanya berpesan pada mantanku jangan pernah sakiti sahabat terbaikku. Kalau sampai dia menyakiti hati sahabatku dan membuatnya sedih, aku yang akan membalasnya karena kebahagiaan sahabatku adalah segalanya bagiku. Bisa melihat dia tersenyum bahagia, sudah cukup bagiku. Lagipula aku juga sudah move on dari mantanku. Daripada menatap masa lalu lebih baik berjalan meniti masa depan. Jodoh tetap Tuhan yang menentukan.

lenyhermi.blogspot.com mengatakan...

Id twitter: @Lenny1785
Jawaban: itu hak mereka, jadi ya terserah mereka dan itu bukan urusanku lagi. Karena kalau memang sudah putus, itu haknya masing2 kan mau jadian lagi sama siapa. Dan yang terpenting asalkan itu tidak mengganggu hubungan persahabatan kita.

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...

@Arikun7

hak mereka karena aku bukan siapa siapa lagi kan buat mantan .Mau dia macarin siapapun tak terkecuali sahabatku , itu bukan urusanku lagi . Dan punya hak apa sih aku harus bilang nggak boleh . Meskipun di dasar hatiku berkata " ada ribuan orang diluar sana dan kenapa kamu harus macari mantanku " Tapi apa salahnya coba .Mungkin mantanku memang orang yang tidak tepat untukku dan mungkin saja mantanku lebih tepat untuk sahabatku , Bagiku itu cuma permasalahan siapa yang pacaran duluan dengannya dan aku berani bersumpah hal itu nggak pernah mengurangi persahabatan antara kita .Sebagai sahabat apalagi sih yang bisa kulakukan selain mendukung dan kasih nasihat . Kalau kamu ( sahabat) khawatir dengan perasaanku dengannya .Tenang , nggak ada setitikpun perasaanku padanya yang tersisa.Dia milikmu sekarang .

Dian Ayu Aristina mengatakan...

@dianayu_ar

Sekarang sih nggak apa-apa. Ngikut kata mereka, toh mereka suka sama suka. Buat apa dilarang-larang? Logikanya, saya nggak mungkin sama cowok itu. Demikian perasaan saya sekarang.
Dulu? Wah, berantakan.
Sekalipun dipikir pakai logika, saya sebagai cewek jelas lebih unggul kalau masalah perasaan begini. Jadi mau nggak mau, perasaan saya lebih maju dibandingkan dengan logika saya waktu itu. Dalam dunia cewek, tahulah ada aturan-aturan nggak tertulis bahwa, "Jangan berkencan dengan gebetan, pacar, maupun mantan pacar sahabat." Bukan soal apa-apa. Nggak pantas dilihatnya. Saya kan juga nggak mau dia dibilang teman makan teman atau gimana. Lebih nggak mau lagi dia ngerasa sakit oleh hal dan cowok yang sama.
Tapi sekarang semua oke. Logika saya lebih unggul. Syukurlah.

Sekian.

Unknown mengatakan...

@aulyarzky

Kesel, sedih, marah, gemes, dan rasanya pengen nabok mereka berdua. Yaaa pastilah namanya mantan itu pasti sebelum jadi sampah yaa merupakan orang yang kita sayangi, kita cintai tapi malah jadi kaya tai. Kalau sahabat tentu sosok yang selalu menjadi tempat curhat kita, selalu menghibur walaupun akhirnya menusuk dari belakang. Tapi yaa demi kebaikan mereka, aku akan tetap memberikan mereka selamat, karena sampah memang untuk sampah:v

Shiela mengatakan...

Twitter : @ruth_shiela

Perasaan sedih itu pasti ada, namun kita harus bisa move on dari apa yang sudah berlalu. Aku dan mantanku tersebut telah berpisah, dan masing-masing sudah menjalani hidupnya yang baru. Aku juga sudah memiliki pasangan yang lain. Lalu kenapa mantanku itu juga tidak boleh memiliki pasangan yang lain? Jika memang ia menyukai sahabatku dan sahabatku juga menyukainya, why not? Biarlah mereka jadian. Aku harus berlapang dada dan memberikan support atas hubungan mereka. Toh sahabatku tidak menikamku dari belakang (dalam artian merebut pasanganku), namun jadian setelah aku dan mantanku ini putus.

Hary mengatakan...

@angels_rutherfo

Sebelum aku menjawab pertanyaan Giveaway ini, alangkah baiknya aku menanyakan dulu sebuah pertanyaan untuk diriku sendiri. Apakah aku masih mencintainya?

Jika jawabannya iya, aku masih mencintainya, bisa jadi akan muncul sebuah perasaan kesal karena mantanku ini jadian dgn sahabatku sendiri. Perasaan kesal yang membuatku ingin rasanya melabrak sahabatku. Namun aku harus berusaha tenang dan berpikir ulang. Hei, aku dan mantanku ini sudah memutuskan berpisah lho, jadi apa yang terjadi dengan dirinya bukan urusanku lagi. Entah dia mau jadian dgn siapapun, itu haknya dia. Dengan berpikiran seperti ini, setidaknya bisa meredam perasaan kesalku.

Jika jawabannya tidak, aku sama sekali sudah tidak mencintainya lagi, maka ini akan lebih mudah lagi. Aku tidak akan memiliki perasaan kesal ataupun sedih atau sejenisnya. Easy going aja. Masih banyak hal yang harus dipikirkan, dan terserah mantanku tsb mau jadian dengan siapapun juga. Toh kami juga sudah berpisah dan aku juga sudah tidak mencintainya.:)

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...

Id twitter : @fxrere
Jawaban :
Sebelumnya aku hanya ingin mengatakan bahwa setiap pertemuan selalu ada perpisahan yang mengikuti. Aku pernah bertemu dengannya, dan ada pula saatnya aku harus berpisah dengannya. Pisah. Satu kata yang bukan berarti memutus hubungan. Bukan berarti aku berhak untuk membencinya. Dia bebas untuk memilih. Termasuk memilih orang terdekatku, sahabatku misalnya.

Terlalu egois jika aku melarang mereka berhubungan atau mengatakan pada sahabatku beberapa hal seperti 'kau terlalu baik untuknya.' atau 'aku sudah tahu sifatnya, dan aku yakin kau akan menyesal berhubungan dengannya.' hahaha.. Bukankah kalimat seperti itu terlalu menghakimi?

Mungkin saja sahabatku itu mampu membuatnya mengerti hal - hal seperti prioritas yang tidak ia tunjukkan padaku dulu. Semua orang bisa berubah, atau mungkin menjadi orang yang sama tetapi mendapat seseorang mampu mengimbangi. Bukankah itu yang sebenarnya dibilang serasi? Saat dua hati bisa satu frekuensi. Dan sebenarnya setiap hati berhak untuk memilih pada siapa hatinya ia titipkan.

Posting Komentar

 
;