Judul : Starry Night
Penulis : Larasaty Laras
Penerbit : Elexmedia
Terbit : Desember 2016
Tebal : 312 halaman
Harga : Rp62.800
Blurb:
Dru, the most wanted bachelor tapi jomblo – itu kata teman-teman satu band Dru. Lebih menyukai suasana sepi dan menikmatinya.
Janina, penyiar cantik yang punya mimpi begitu indah dan suka menyanyi. Lebih menyukai keramaian lalu mengamatinya dalam diam.
Setelah bertemu dua kali secara random dengan Janina – seorang penyiar radio yang wajah dan suaranya menawan hati, Dru yakin dia jatuh cinta pada wanita itu. Jalan Dru untuk memenangkan hati Janina tidaklah mudah: kenangan masa lalu Janina yang terus membayangi, belum lagi bapak Janina yang dingin dan tidak bersahabat. Akankah Dru mampu merebut hati Janina? Mampukah Janina melupakan kenangannya, dan meyakinkan hatinya bahwa dia juga menyukai Dru?
Source : here |
“Saya nggak tahu apa itu cinta. Yang saya tahu, dia memahami saya, dan saya nyaman dengan dia.” – halaman 112.
Janina saat itu sedang mengudara dalam program siaran radio Starry Night, membacakan sebuah postcard cantik kirimiman seorang pendengar, yang mungkin ditunjukan oleh seorang gadis pada pacarnya yang tengah berulang tahun, ia lalu tersenyum tipis memikirkan hal tersebut. Ada rasa iri terbesit, sebab dirinya bahkan sudah lupa bagaimana rasanya dicintai.
Di tempat lain, Nyamnyam, si gadis yang mengirim postcard, tengah menghabiskan waktu bersama Abangnya yang sedang berulangtahun. Ia senang karena postcard buatannya dibacakan oleh Mbak Janina, sebab ia adalah salah satu pendengar setia Starry Night.
Bagai takdir, keesokan harinya, Janina yang sedang makan siang tiba-tiba dihampiri oleh seorang pemuda, yang kemudian ia ketahui sebagai Abang dari Nyamnyam. Setelah pertemuan pertama yang cukup membekas bagi Dru sebab ia merasa telah tertarik pada Janina, Sunda Kelapa, di mana Dru adalah salah satu anggota band tersebut, diundang oleh Sky High Radio untuk menjadi bintang tamu pada program Starry Night, di mana kita ketahui bahwa Janina-lah penyiar pada program tersebut.
Setelah rangkaian pertemuan antara Janina dan Dru, apakah Janina dapat membuka dirinya kembali untuk sebuah hubungan setelah ia kehilangan sosok penting dalam dirinya setahun yang lalu?
***
Dari beberapa grup Line, aku mengetahui bahwa Starry Night sempat diposting di Wattpad sebelum hadir dalam bentuk buku. Hal baru bagiku menemukan tokoh utama sebuah buku yang bekerja sebagai penyiar radio. Dulu, dulu sekali sebelum menyadari suara-ku tidak memadai untuk pekerjaan ini, aku pernah bermimpi menjadi seorang penyiar radio, menurutku, penyiar radio itu keren! Asyik pula. Berbicara pada orang-orang, sharing, dan masih banyak lagi, tanpa harus mengenal mereka, dan mereka pun tanpa harus mengenal kita sebagai penyiar. Tapi, sayangnya, suaraku cempreng. Jadi, aku menyerah akan mimpiku itu.
Beberapa temanku mengatakan bahwa buku ini akan menambah pengetahuanku tentang musik indie. Aku yang memang nggak ngerti musik sedikit pun dan merasa asing dengan nama-nama pemusik di novel ini merasa tertarik untuk menelusuri lebih dalam, Agustin Oendari dengan 'Selamat Pagi, Malam-nya', Banda Neira dengan 'Di Beranda', dan masih banyak lagi yang membuat tanganku gatal untuk mendengarkan langsung lagi mereka di Youtube.
Beberapa kali penulis menampilkan flashback mengenai masa lalu Janina, yang cukup menjelaskan bahwa hal tersebutlah yang berdampak pada dirinya yang sekarang. Penulis dapat mengekspresikan emosi Janina dengan jelas, bahwa kelabut bayangan masa lalu masih mengiringi hidupnya saat ini. Namun, aku senang karena Janina berani untuk mencoba keluar dari kabut masa lalu tersebut, mencoba untuk mengambil pilihannya sendiri.
Untuk karakter Dru sendiri, dia orang yang cukup peka dengan perasaannya. Apa ya istilahnya? Ah iya... Gercep! Alias gerak cepat, setelah menyadari, ia langsung bertindak. Meskipun tentu saja terkejut dengan rahasia tersembunyi dalam masa lalu Janina. Mereka ini sweet. Bagian favoritku di buku ini adalah saat nonton konser. Itu terdengar menyenangkan.
Dari Starry Night, kita belajar untuk mengikhlaskan, juga membuktikan sesuatu yang kita inginkan saat ini adalah pilihan yang paling tepat untuk kita. Hidup nggak bisa selamanya penuh kekangan, nggak bisa juga asal milih tanpa mikir berkepanjangan. Bintang-bintang yang bertebaran di langit itu ada banyak, tapi tingkatan terangnya beda-beda, pilihan hidup sekarang juga ada banyak, tapi tentunya mengantarkan ke kehidupan yang berbeda pula. Tapi pilihan yang tepat adalah pilihan yang membuatmu merasa layak untuk bahagia jika memilihnya.
2 komentar:
Ceritanya Bagus gak ? ada rekomendasi
Aku juga suka novel ini dan udah baca juga. Bener banget tuh kalau si Dru itu peka dan gercep.
Posting Komentar