Minggu, 05 Maret 2017

[Review] After Wedding by Pradnya Paramitha


Judul : After Wedding
Penulis : Pradnya Paramitha
Penerbit : Elexmedia
Terbit : Desember 2016
Tebal : 464 halaman
Harga : Rp79.800

Blurb:
“Jadi, saya mencari perempuan yang bersedia saya nikahi,” Rad memberi jeda satu tarikan napas, “tanpa cinta.” 
Reya Gayatri tak pernah menduga bahwa keputusannya menikah dengan celebrity chef Radina Alief Pramoedya merupakan keputusan paling gila dalam hidupnya. Selama 30 tahun, Reya terbiasa dengan hidup yang tertata. Tetapi, kini, hidup dosen muda di jurusan Ilmu Politik itu terasa seperti roller coaster. 
Sebagai public figure, Rad terbiasa bertemu dengan berbagai macam orang dan tahu bagaimana cara berhadapan dengan mereka. Tetapi, tidak untuk Reya. Rad jadi sering kewalahan dan menghela napas frustrasi bahkan sejak malam pertamanya. Rad juga tidak menyangka, perlahan-lahan, kehadiran Reya mengancam segenap benteng pertahanan diri atas cinta juga menggoyahkan janji pada masa lalu yang ia ikrarkan sendiri.  
Jangan jatuh cinta pada saya. Maka, kamu akan baik-baik saja. (Rad) 
Mereka tidak menikah karena dipaksa. Ini adalah keputusan bersama. Tetapi, ternyata pernikahan bukan hanya soal menggelar resepsi dan perubahan status suami istri saja. Sanggupkah Rad dan Reya mempertahankan keputusannya?

Source : here

“Yang saya nggak percaya adalah, peran cinta sebagai dasar dari hubungan dua manusia.” – halaman 17. 

Reya masih tak percaya bahwa ia baru saja dihianati oleh pacarnyaerrr... teknisnya sudah menjadi mantan pacarnya saat iniyang ia temukan sedang melakukan adegan tidak senonoh dengan mantan sahabatnya sendiri! Bahkan, kedua orang itu masih berani muncul ke hadapannya tanpa basa-basi! Tentu hal itu tidak sebanding dengan dirinya yang mengurung diri setelah menemukan keduanya bersama. Belum lagi, para Budhe-nya yang selalu saja mendesaknya untuk menikah secepatnya karena umurnya yang tak lagi dalam usia untuk bermain-main dalam suatu hubungan.

“It is no matter of love, but a matter of choice.” – halaman 146


Reya tentu saja sudah lelah mendengar komentar-komentar itu. Dirinya yang sudah di akhir 20-an memang sudah waktunya menjalin suatu hubungan yang serius, kemudian Budhe-nya mengingatkan Reya, bahwa Reya tidak boleh egois, ia harus mengingat bahwa dengan posisinya yang masih sendiri, itu membuat adik-adiknya kesulitan untuk melangkah ke jenjang pernikahan, kasihan mereka yang tidak boleh melangkahi kakaknya. Hal itu tentu saja membuat Reya juga merasa tak enak, belum lagi, dengar-dengar salah satu adiknya sudah dilamar oleh pacarnya. Lalu bagaimana Reya bisa bertindak di saat bahkan dirinya baru putus dengan Hario?

“Apakah pernikahan memang seharusnya begini?” – halaman 194. 


Di saat dirinya sedang dihadapkan pada posisi tersebut, ia bertemu dengan Rad, seorang celebrity chef yang merupakan idola kaum hawa karena menjadi juri di salah satu acara memasak. Dan Rad menghadirkan sebuah tawaran mengejutkan, yaitu sebuah pernikahan, hal yang betul-betul dibutuhkan Reya saat ini. Sebulan setelah tawaran tersebut diajukan, mereka akhirnya menikah. Namun di malam pengantinnya, Reya tiba-tiba menyesali tindakannya ini. Ini salah. Dirinya tak betul-betul mengenal Rad. Hal gila karena ia setuju menikah dengan pria itu. Hingga terjadi aduh argumen antara Reya dan Rad yang mengantarkan mereka pada kesepakatan menjalani pernikahan ini selama setahun. Setahun, dan tanpa cinta. 

“Tolong, lepaskan saya.” – halaman 374. 

Dan nyatanya, ini memang tidak semudah yang direncanakan. Ada alasan mengapa Rad tidak menginginkan cinta di pernikahan ini. Dan saat semuanya mulai terungkap, hal itu datang di saat yang betul-betul tidak diharapkan.


***

Aku rasa, sudah pernah membaca kisah ini ketika masih di Wattpad dulu, namun tidak sampai selesai. Sejauh ini, memang sudah ada beberapa novel terbitan Elex Media berlabel Le Mariage yang kubaca. Le Mariage adalah label novel-novel Elex Media dengan tema pernikahan, beberapa di antaranya pernah diposting di Wattpad dan mendapatkan respon baik di media tersebut.

After Wedding ini entah buku keberapa dari Le Mariage yang kubaca, dan aku menikmatinya. Kisahnya tentang Reya yang mengalami desakan yang memang dekat dengan realita saat ini, yaitu desakan pernikahan, belum lagi budaya yang dipegang di mana adik tidak boleh melangkahi kakaknya untuk menikah, hal itu pun membuat Reya justru semakin tertekan karena merasa tidak enak dengan adik-adiknya.

Sayangnya, aku kurang suka dengan sikap Reya yang menurutku cukup menjengkelkan, dia memosikan dirinya seolah-olah sebagai korban atas keputusannya ini. Astaga mbak Reya, to earth mbak, ini keputusanmu, nggak pernah tuh sekali sekali Rad mendesakmu untuk menikah dengannya. Jangan karena tahu apa yang sebenarnya dari mantanmu itu, kamu langsung goyah begitu saja. Kan dari awal udah dikasih waktu buat mikir toh?

Aku pribadi terkejut dengan twist yang dihadirkan, soalnya nggak pernah mikir sampai ke sana juga. Belum lagi di saat suasana lagi panas-panasnya, ududuh, komplit deh. Nah, di saat-saat seperti inilah aku suka dengan tokoh Rad, dia bisa menanganinya layaknya pria dewasa, terbukti dari beberapa cekcok awal dirinya dan Reya, ia selalu berusaha menenangkan dan memberi ruang untuk Reya.

Alurnya yang mengalir, permainan emosinya dapat, aku suka dialog-dialog antara Reya dan Rad. Penutupnya juga memuaskan, sesuai harapan.  Overall, aku merekomendasikan After Wedding pada kalian yang mencari kisah pernikahan yang masih kuat akan budaya, bagaimana seorang public figur berusaha menjaga kehidupannya dari sorotan media, dan bagaimana menghadapi masa lalu pasangan yang muncul tiba-tiba.

1 komentar:

Siti Faridah mengatakan...

Udah baca novel ini dan aku juga suka novel ini.

Posting Komentar

 
;